Sampai dengan tulisan ini saya posting , diberitakan tsunami Jepang telah menelan korban sampai menembus angka 1500 orang dan itu sedang terus berkembang. Walaupun dikabarkan pemerintah Jepang telah berpengalaman menghadapi bencana gempa dan siaga terhadap bahaya tsunami yang sering kali bisa menyertainya, tak ayal kerugian terhadap wilayah yang diterjang tsunami tidak terkira jumlahnya.
Kejadian tsunami Jepang terjadi pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011. Gempa yang melanda pukul 02:46 itu diikuti oleh serangkaian gempa susulan, termasuk satu gempa 7.4 SR sekitar 30 menit kemudian. US Geological Survey memperbarui kekuatan gempa pertama yang berkekuatan 8,8 SR menjadi 8,9 SR.
Gelombang tsunami menyusul datang kemudian sekitar kurang lebih 30 menit, hal itu adalah wajar mengingat lokasi tepat dari kejadian gempa yang mengakibatkan tsunami berada di Lokasi: 38,49LU-142,79BT, Kedalaman: 44km, Posisi: 144km tenggara Ofunato, 145km tenggara Kesennuma, 148km tenggara Kamaishi, 158 km tenggara Otsuchi, 165km timur laut Ishinomaki ( kurang lebih 450 km timur laut Tokyo, ibu kota Jepang ).
Berikut adalah visualisasi gempa-tsunami Jepang:
pusaran air laut yg terjadi saat gempa-tsunami Jepang
Sebuah komunitas pesisir di Natori semua tersapu Tsunami. Lahan-lahan tersebut telah menjadi hitam dan api membakar kawasan perumahan
Kota Kesennuma di Prefektur Miyagi. Hebatnya hanya satu jembatan yang jatuh setelah dihantam gelombang tsunami.
Pusat Aerospace Jerman menangkap foto-foto perubahan dramatis di Soma. Yang satu di sebelah kiri diambil pada tanggal 5 September 2010, dan satu di sebelah kanan diambil kemarin setelah bencana tsunami
Torinoumi: Bidang hijau berubah menjadi coklat setelah air tsunami kembali ke laut
Higashi Matsushima di timur laut Jepang menggambarkan seberapa jauh perjalanan air laut ke darat dan tingkat kerusakan di bandara
Organisasi Antariksa Nasional Taiwan menunjukkan kerusakan yang diderita oleh masyarakat di daerah Sendai
Media massa manca negara ramai memberitakan fenomena alam yg terjadi di Jepang
Puluhan kota dan desa sepanjang 2.100 kilometer garis pantai timur dari utara hingga selatan Honshu termasuk Tokyo yang berjarak ratusan kilometer dari pusat gempat ikut terguncang gempa. Gempa juga menyebabkan kebakaran di 11 tempat di Tokyo yang menyebabkan depot dan kilang minyak serta pabrik di sekitar Tokyo terbakar hebat. Tampak asap hitam pekat membubung tinggi di kawasan industri Isogo, Yokohama. Berikut adalah dampak yg ditimbulkan pasca gempa-tsunami Jepang:
Seseorang melewati kapal yang terlempar ke daratan pasca tsunami.
Tentara Jepang menggunakan perahu di sejumlah daerah yang banjir akibat tsunami, seperti di kota Ishinomaki.
Tim militer Jepang melewati kapal yang terlempar ke daratan pasca tsunami ketika mencari korban.
Sejumlah kapal terbakar di Teluk Kesennuma akibar hantaman gempa dan tsunami.
Kapal pemadam kebakaran berupaya mematikan api di pusat penyulingan minyak di Ichihara, sehari setelah gempa dan tsunami melanda Jepang
Polisi Jepang memastikan 1.500 warga tewas dalam bencana alam. Namun, jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah. Wanita Jepang ini tengah menelusuri papan pesan orang hilang.
pemandangan tragis pasca gempa-tsunami Jepang
Sekitar 100.000 tentara dan relawan Jepang mencari dan mengevakuasi korban gempa dan tsunami. Tenaga bantuan dari luar negeri yang didukung anjing pelacak dan peralatan SAR juga mulai mengalir ke kawasan bencana.
Tentara Jepang dikerahkan untuk membantu para korban yang selamat.
Kereta api yang ke luar dari rel berubah menjadi seperti pagar halaman di Higashimatsushima, Kabupaten Miyagi.
Begitu dahsyatnya musibah fenomena alam yang terjadi di Jepang tahun ini. Dari pada memikirkan Miyabi yang selamat/ tidak, lebih baik kita berdo'a. Semoga ini adalah bencana besar terakhir yang menguncang bumi kita ini dan semoga seluruh rakyat Jepang bisa kembali bangkit membangun wilayah bencana seperti semula serta bagi para keluarga korban bencana tsunami diberikan kekuatan untuk melalui bencana ini dengan tabah.